Di
era globalisasi yang semakin berkembang saat ini budaya sebagai identitas
negara menjadi salah satu masalah utama. Terjadi pengikisan pada budaya
tradisional dan menurunnya rasa cinta terhada budaya asli bangsa Indonesia.
Karna budaya asing yang semakin cepat mempengaruhi generasi muda di bangsa ini,
maka dibutuhkan filter agar tidak terlalu terbuai oleh budaya asing yang
bertentangan dengan budaya timur. Para generasi muda cenderung lebih senang mencontoh
kebiasaan-kebiaasan dan kebudayaan bangsa luar. Mereka menganggap itu adalah
trend yang harus diikuti zaman sekarang. Padahal masih banyak kebudayaan di
Indonesia ini yang harus diperhatikan dan dilestarikan oleh kita, para generasi
muda. Karena sesungguhnya kebudayaan yang kita miliki adalah identitas bangsa
itu sendiri. Dan juga bisa menjadi daya tarik dalam kepariwisataan di
Indonesia. Jangan sampai hanya karena generasI muda yang acuh terhadap
kebudayaan di negeri ini, kebudayaan kita direnggut dan diakui oleh bangsa
lain. Dalam lontara’na Marioriwawodari Pattoriolong hingga
Pangaderreng(2003:7), M.Raffiudin menegaskan :
“…Sangatlah
disayangkan bila nilai-nilai budaya kita yang begitu tinggi harus hilang begitu
saja,oleh kita sendiri,hanya karena kurangnya kepedulian masyarakat untuk
mempelajari dan memahami secara benar sesuai apa yang diwariskan leluhur kita…”
Indonesia
memiliki beraneka ragam kebudayaan yang tidak kalah menariknya dengan budaya
bangsa asing. Yang apabila tidak dijaga
dan dilestarikan oleh kita akan punah begitu saja. Masyarakat dan generasi
mudah harus lebih bisa memahami dan peduli terhadap kebudayaannya.
·
Beberapa peninggalan bersejarah yang
saat ini masih terjaga:
1. Candi
Borobudur
Candi
Borobudur adalah bukti konkret daru unsure kebudayaan. Merupakan salah satu
bangunan bersejarah yang hingga saat ini masih terjaga kelestraiannya dan
keasliannya. Candi ini dibangun pada masa abad 8 dan 9 sekitar tahun 800 Masehi
yakni pada masa kejayaan pemerintahan Wangsa Syailendra. Pendirinya adalah Raja
yang berasal dari wangsa syailendra yakni Raja Samaratungga, dimulai sekitar
tahun 824 Masehi dan berakhir sampai pada awal tahun 900.
2. Naskah
pancasila
Pancasila
merupakan unsur kebudayaan yang bersifat abstrak. Karena pancasila adalah
kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide, gagasan, norma-norma, nilai-nilai dan
sebagainya.
Beberapa
contoh diatas adalah unsure kebudayaan yang masih terjaga saat ini baik secara
konkret maupun abstrak. Berkat peran masyarakat yang bersatu dan masih peduli
terhadap kebudayaan di Indonesia ini. Masih banyak bukti kebudayaan yang masih
terjaga kelestariannya saat ini, tapi ada pula sebagian kebudayaan kita yang
diklaim oleh bangsa lain. Sangatlah disayangkan hal seoerti ini bisa terjadi.
Ini tercermin betapa tidak pedulinya masyarakat dan generasi muda dalam hal
ini. Anehnya, jika budaya yang mereka acuhkan ini diklaim negara lain, mereka
geram dan baru peduli untuk melestarikan dan mematenkan hak cipta. Padahal
sebelumnya apa mereka peduli? Haruskah semua kebudayaan diklaim oleh bangsa
lain dahulu baru masyarakat mau peduli dan melestarikannya?
Tor-Tor
merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh Malaysia. Ini
merupakan kelalaian kita sebagai pelaku kebudayaan yang seharusnya menjaga dan
melestarikan serta menunjukkan kepada dunia bahwa ini adalah Kebudayaan
Indonesia! Milik Indonesia!. Sungguh ironis jika kita baru mau peduli setelah kebudayaan
kita diklaim Negara lain. Terlalu bernilai dan terlalu berharga budaya kita
untuk tidak dilestarikan. Karena terlalu bernilai dan berharga lah Malaysia
ingin mengklaim budaya kita. Karena mereka tidak mempunyai kebudayaan yang unik
seperti di Indonesia ini. Dan banyak juga orang-orang dari amncanegara yang mencintai
kebudayaan Indonesia, apa kita tidak malu sebagai pribumi dan tidak
memperdulikan kebudayaan kita sendiri?. Ya tentu, dibalik itu ada banyak cara
untuk lebih membuat kita mengenal dan memahami kebudayaan kita. Misalnya kita
bisa mengadakan Festival Budaya secara rutin, mematenkan hak cipta dan masih
banyak cara lainnya, pelajaran tentang kebudayaan juga harus lebih di
tingkatkan didalam pelajaran di sekolah. So, kalau bukan kita, siapa lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar