BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Revolusi
komputer dan internet pada saat ini memungkinkan setiap orang untuk melakukan
beberapa aktivitas di dunia maya, komunikasi, belajar, bermain, atau bahkan
bekerja. Begitu banyak fasilitas dan informasi yang tersedia membuat beberapa
orang ketagihan oleh karenanya. Komputer dan internet menjadi candu layaknya
kebutuhan yang harus dipenuhi. Sejak ditemukan pertama sekali dan sampai sejauh
ini, komputer mengalami perubahan yang pesat, baik secara hardware
maupun software. Perubahan tersebut menjadi daya tarik sendiri yang
mempengaruhi jutaan manusia untuk mengenal komputer, ―saat ini internet mewabah
setiap kalangan muda dan orangtua. Melalui internet orang dapat melakukan
komunikasi dengan orang lain atau bahkan dengan beberapa komunitas sekaligus, chatting
online dengan fasilitas beberapa room yang tersedia memungkin seseorang
dapat berkomunikasi secara bersama, atau beberapa website komuniti (social
networking) seperti Friendster, MySpace, Facebook, atau Twitter memberikan
kesempatan bagi setiap orang untuk mengekspresikan dirinya ke depan publik
1.2
RUMUSAN MASALAH
·
Mengetahui Factor Etiologi (
Cognitive-Behavioral Model, Neuropsychological Model, Compensation Theory,
situational factor)
·
Jenis-jenis adiksi pada internet
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Internet addiction
Istilah
kecanduan komputer dan internet (internet and computer addictive) adalah sebuah
konsep kajian yang masih baru dan perlu didiskusikan. Konsep perilaku kompulsif
ini bukanlah bentuk formal seperti halnya bentuk gangguan (disorder) psikologis
lainnya, masih diperlukan penelitian secara lebih mendalam terhadap perilaku
ini. Namun demikian, beberapa laporan menunjukkan adanya hubungan erat antara
perilaku internet kompulsif dengan perilaku sehari-hari, pekerjaan dan hubungan
dengan orang lain.
2.2 Factor Itiologi :
Kecanduan didefinisikan sebagai dorongan kebiasaan untuk terlibat dalam aktivitas tertentu atau menggunakan zat, bukan dengan berdiri konsekuensi buruk pada individu fisik, sosial, spiritual, mental, dan kesejahteraan finansial. Alih-alih mengatasi hambatan hidup, mengatasi stres sehari-hari dan menghadapi trauma masa lalu atau sekarang, pecandu merespon maladaptif dengan beralih ke mekanisme koping semu. Biasanya, kecanduan memanifestasikan karakteristik psikologis dan fisik. Sebagai kecanduan perilaku, fokus pada isu-isu psikologis yang meningkatkan konsumsi internet adalah membantu untuk membantu dalam pemahaman klinis mengapa orang berlebihan.
1. Situational Factors:
Faktor situasional berperan dalam pengembangan kecanduan internet. individu yang merasa kewalahan atau yang mengalami masalah pribadi atau yang experince mengubah hidup acara seperti divorve arecent, relokasi, atau kematian dapat menyerap diri dalam dunia
maya yang penuh fantasi dan intrik
Kecanduan didefinisikan sebagai dorongan kebiasaan untuk terlibat dalam aktivitas tertentu atau menggunakan zat, bukan dengan berdiri konsekuensi buruk pada individu fisik, sosial, spiritual, mental, dan kesejahteraan finansial. Alih-alih mengatasi hambatan hidup, mengatasi stres sehari-hari dan menghadapi trauma masa lalu atau sekarang, pecandu merespon maladaptif dengan beralih ke mekanisme koping semu. Biasanya, kecanduan memanifestasikan karakteristik psikologis dan fisik. Sebagai kecanduan perilaku, fokus pada isu-isu psikologis yang meningkatkan konsumsi internet adalah membantu untuk membantu dalam pemahaman klinis mengapa orang berlebihan.
1. Situational Factors:
Faktor situasional berperan dalam pengembangan kecanduan internet. individu yang merasa kewalahan atau yang mengalami masalah pribadi atau yang experince mengubah hidup acara seperti divorve arecent, relokasi, atau kematian dapat menyerap diri dalam dunia
maya yang penuh fantasi dan intrik
2. Cognitive behavioral model
Tentang kecanduan internet mendefinisikan penggunaan
internet secara sehat ialah sebagai mana cara menggunakan internet untuk
tujuan yang jelas dan untuk jangka waktu yang dapat dianggap wajar dalam
kondisi tertentu kepada pengguna dan pengakuan perbedaan antara komunikasi real
dan komunikasi melalui internet tanpa mengasumsikan kepribadian yang berbeda
(Davis 2001).
3. Neuropsychological Model
Seorang individu akan diklasifikasikan sebagai pecandu
internet asalkan ia memenuhi siapa pun dari tiga kondisi berikut: (1) salah
satu akan merasa bahwa lebih mudah untuk mencapai aktualisasi diri secara
online daripada di kehidupan nyata, (2) salah satu akan pengalaman dysphoria
dan depresi setiap kali akses ke internet rusak atau kusut berfungsi, (3) orang
akan mencoba untuk menyembunyikan waktu penggunaan yang benar nya dari anggota
keluarga.
2.3 Beberapa Bentuk Kecanduan
Internet
1. Ketagihan cybersex
Ketagihan atau kecanduan cybersex termasuk didalamnya melihat atau menonton, melakukan download atau melakukan transaksi via internet untuk mendapatkan pornografi, termasuk di dalamnya juga fantasi seksual dalam chatting
Ketagihan atau kecanduan cybersex termasuk didalamnya melihat atau menonton, melakukan download atau melakukan transaksi via internet untuk mendapatkan pornografi, termasuk di dalamnya juga fantasi seksual dalam chatting
2. Kecanduan dalam menjalin hubungan
di dunia maya
Individu yang ketagihan untuk terus chatting dalam menjalin hubungan dengan orang lain secara online. Kecanduan ini secara bertahap akan membuat individu tersebut lebih mementingkan orang yang ia kenal melalui online dibandingkan dalam kehidupan nyata.
Individu yang ketagihan untuk terus chatting dalam menjalin hubungan dengan orang lain secara online. Kecanduan ini secara bertahap akan membuat individu tersebut lebih mementingkan orang yang ia kenal melalui online dibandingkan dalam kehidupan nyata.
3. Net Compulsive
Net kompulsif merupakan kecanduan dalam bermain game online, judi online dan eBay. Beberapa individu yang ketagihan bermain game online, virtual kasino dan eBay kehilangan uang begitu besar, diantara mereka juga kehilangan pekerjaan, gagal dalam menyelesaikan tugasnya dan memburuknya hubungan dengan pasangannya.
Net kompulsif merupakan kecanduan dalam bermain game online, judi online dan eBay. Beberapa individu yang ketagihan bermain game online, virtual kasino dan eBay kehilangan uang begitu besar, diantara mereka juga kehilangan pekerjaan, gagal dalam menyelesaikan tugasnya dan memburuknya hubungan dengan pasangannya.
4. Kecanduan surfing atau
mengumpulkan data-data di internet
Banyaknya informasi yang tersedia di jaringan internet World Wide Web, membuat sebagian individu kecanduan dalam mengumpulkan data-data yang ia peroleh dari internet, ia menyusun atau mengumpulkan data-data tersebut secara teratur. Mereka menghabiskan waktu lama di internet dengan menggunakan search engine untuk mengumpulkan data. Perilaku ini cenderung mengarah pada perilaku Obsessive compulsive
Banyaknya informasi yang tersedia di jaringan internet World Wide Web, membuat sebagian individu kecanduan dalam mengumpulkan data-data yang ia peroleh dari internet, ia menyusun atau mengumpulkan data-data tersebut secara teratur. Mereka menghabiskan waktu lama di internet dengan menggunakan search engine untuk mengumpulkan data. Perilaku ini cenderung mengarah pada perilaku Obsessive compulsive
5. Kecanduan komputer
Di tahun 1980an, sejak kemunculan game seperti Solitaire dan Minesweeper dilaporkan banyak individu obsesif dengan program tersebut, diantara mereka mengalami pelbagai permasalahan dalam pekerjaannya, hubungan interpersonal dan membuang-buang waktu secara sia-sia. Saat ini, ada ribuan program dan game yang muncul dan lebih menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dinner Dash merupakan salah satu game yang pernah menghebohkan.
Di tahun 1980an, sejak kemunculan game seperti Solitaire dan Minesweeper dilaporkan banyak individu obsesif dengan program tersebut, diantara mereka mengalami pelbagai permasalahan dalam pekerjaannya, hubungan interpersonal dan membuang-buang waktu secara sia-sia. Saat ini, ada ribuan program dan game yang muncul dan lebih menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dinner Dash merupakan salah satu game yang pernah menghebohkan.
http://www.ritahanjaya.com/2013/11/internet-addiction-faktor-etiologi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar