Selasa, 25 Desember 2012

Keterkaitan Manusia dan Kebudayaan


Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Keduanya saling berhubungan satu sama lain. Manusia diciptakan sebagai makhluk paling sempurna di muka bumi. Diberikan akal pikiran,emosi,kemauan,intelegensia,intuisikan,perasaan,fantasi dan perilaku. Manusia yang menciptakan kebudayaan itu sendiri, dan manusialah juga yang harus melestarikan apa yang mereka ciptakan. Hakikat manusia ialah manusia sebagai makhluk social, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi. Budaya tercipta dari kebiasaan-kebiasaan manusia itu sendiri. Tempat tinggal juga mempengaruhi bagaimana budaya itu berkembang. Kebudayaan akan terus ada karna ada manusia sebagai factor pendukungnya. Di era globalisasi seperti sekarang ini, para generasi muda lebih cenderung mengikuti budaya bangsa barat dan cenderung meninggalkan nilai-nilai kebudayaan bangsa mereka sendiri. Ini dipengaruhi karena kurangnya sosialisasi terhadap kebudayaan di negeri ini. Pelajaran tentang budaya di tingkat sekolah seharusnya juga bisa menjadi salah satu cara mengenalkan kebudayaan kepada generasi muda.
  •  Manusia
Definisi manusia menurut beberapa ahli :
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
“Manusia adalah bhineka tetapi tunggal. Bhineka karna ia adalah jasmani dan rohani tetapi tunggal karna jasmani dan rohani merupakan satu barang”.
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL SYAIBAN
“Manusia adalah makhluk yang paling mulia, manusia adalah makhlik yang berfikir, dan manusia adalah makhluk yang makhluk yang memiliki 3 dimensi (badan,akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi factor keturunan dan lingkungan”.
ABINENO J.I
“Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “ jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Manusia adalah makhluk paling mulia yang tubuhnya berjiwa bukan jiwa abadi yang terbungkus dalam tubuh yang fana. Makhluk yang memiliki 3 dimensi(badan, akal, dan ruh), dan dalam pertumbuhannya dipengaruhi factor keturunan dan lingkungan.
Dengan demikian manusia memiliki akal untuk menciptakan kebudayaan dari kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan.Dan dengan akal pula manusia bisa berpikir bagaimana caranya untuk melestarikan dan terus mengembangkan budaya yang mereka punya.

  • Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Menurut J.J Hoenigman unsur-unsur budaya ada 3:
1.     Gagasan
Wujud ideal gagasan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide,gagasan,nilai-nilai, norma-norma peraturan dan sebagainya yang sifatnya abstrak. Tidak dapat diraba maupun disentuh.
2.     Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. sifatnya konkret, terjadi dalam dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan di dokumentasikan.
3.     Artefak  (karya)
Artefak adalah wujud dari kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan di dokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara tiga wujud kebudayaan.
  • Hubungan manusia dengan kebudayaan
Manusia disini berperan sebagai pelaku kebudayaan. Mengapa disebut pelaku kebudayaan? Karena manusialah yang menciptakan dan menerapkan kebudayaan mereka sendiri dengan menggunakan akal fikiran yang mereka miliki itu dan dari kebiasaan-kebiasaan sehari hari itulah muncul kebudayaan. Sedangkan kebudayaan adalah objek yang diterapkan oleh manusia. Jadi dapat dilihat disini kebudayaan dan manusia saling keterkaian satu sama lain. Karna kebudayaan tidak dapat tercipta apabila tidak ada pelakunya. 

Roti buaya sebagai symbol pernikahan di adat betawi

Gambar diatas adalah salah satu contoh kebudayaan dari suku Betawi. Roti buaya dijadikan symbol pernikahan adat betawi. Konon karena terinspirasi perilaku buaya yang hanya kawin sekali sepanjang hidupnya. Dan masyarakat betawi meyakininya secara turun temurun. 

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar