1.
PENGERTIAN PSIKOTERAPI
Psikoterapi secara etimologis mempunyai arti
sederhana, yakni ‘psyche” yang artinya jelas, yaitu “mind” atau sederhananya:
jiwa dan “therapy” dari bahasa Yunani yang berarti “merawat” atau “mengasuh”,
sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah “perawatan terhadap aspek
kejiwaan”. Dalam Oxford English Dictionary, perkataan “ psychotherapy” tidak
tercantum, tetapi ada perkataan “psychotherapeutic” yang diartikan sebagai
perawatan terhadap sesuatu penyakit dengan mempergunakan teknik psikologis
untuk melakukan intervensi psikis. Dengan demikian perawatan melalui teknik
psikoterapi adalah perawatan yang secara umum mempergunakan intervensi psikis
dengan pendekatan psikologik terhadap pasien yang mengalami gangguan psikis
atau hambatan kepribadian.
2.
TUJUAN DAN UNSUR DALAM PSIKOTERAPI
a.
Tujuan psikoterapi
· Tujuan
psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey, et al (1987) adalah:
membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari.
· Tujuan
psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey (1991) adalah:
membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari.
· Tujuan
psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada pribadi, menurut Ivey, et
al (1987) adalah: untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki
seseorang menemukan sendiri arahnys secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau
yang ideal dan mengeksplorasi emosi
yang majemuk serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
· Corey
(1991) merumuskan tujuan psikoterapi pada pendekatan terpusat pada pribadi
dengan: untuk memberikan suasana aman, bebas, agar klien mengeksplorasi diri
dengan enak, sehingga ia bisa mengenali hal-hal yang mencegah pertumbuhannya
dan bisa mengalami aspek-aspek pada dirinya yang sebelumnya ditolak atau
terhambat. Untuk memungkinkannya berkembang kea rah keterbukaan, memperkuat
kepercayaan diri, kemauan melakukan sesuatu dan meningkatkan spontanitas dan
kesegaran dalam hidupnya.
·
Ivey, et al (1987) juga merumuskan
mengenai pendekatan eksistensialistik-humanistik: Menemukan arti dan melakukan
tindakan. Menyadarkan akan hal-hal yang azasi pada manusia tentang pemilihan,
keterlibatan diri dan kecemasan serta mengembangkan aspek-aspek dalam dirinya
agar mencapai kematangan pada tujuan-tujuan hidupnya.
·
Sedangkan Corey (1991) merumuskan
mengenai terapi-eksistensialistik sebagai: Untuk membantu seseorang mengetahui
bahwa ia punya kebebasan dan menyadari akan kemungkinan-kemungkinan yang
dimiliki.
·
Tujuan psikoterapi dengan pendekatan behavioristik,
dijelaskan oleh Ivey, et al (1987) sebagai berikut: Untuk menghilangka
kesalahan dalam belajar dan berperilaku dan untuk mengganti dengan pola-pola
perilaku yang lebih bisa menyesuaikan.
·
Tujuan psikoterapi dengan metode teknik
Gestalt, dirumuskan oleh Ivey, et al (1987) sebagai berikut: Membantu klien
memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamannya.
b.
Unsur-unsur dalam psikoterapi
Menurut
Masserman ada delapan parameter pengaruh dasar yang mencangkup unsur-unsur
lazIm pada semua jenis psikoterapi.
a.
Peran social
b.
Hubungan (Persekutuan tarapeutik)
c.
Hak
d.
Retrospeksi
e.
Reduksi
f.
Rehabilitisi, memperbaiki gangguan perilaku berat
g.
Resosialisasi
h.
Rekapitulasi
DAFTAR PUSTAKA
Singgih, Gunarsa. (2011). Konseling dan Psikoterapi.
Jakarta: Libri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar